PuisiNegeriku karya KH. Mustofa Bisri bertemakan tentang "kekayaan Indonesia yang dinikmati oleh orang-orang besar ", ini terlihat dari tiap bait dalam puisi tersebut. Dalam tiap baitnya menggambarkan tentang kekayaan yang ada di Indonesia tetapi banyak dinikmati oleh orang-orang besar.
CARAKA Volume 6, Nomor 2, Edisi Juni 2020 Kumpulan Puisi Negeri Daging Karya A. Mustofa Bisri: Etika Liberasi dan Kandungan Nilai Karakternya (Model Sastra Profetik) 121 Kuntowijoyo, novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari, dan kumpulan puisi Aku Manusia, Pahlawan dan Nyamuk , dan Negeri Daging karya A. Mustofa Bisri. Kumpulan puisi Negeri Daging karya A. Mustofa Bisri merupakan karya
Pembacaanpuisi karya KH Ahmad Mustofa Bisri oleh Iwah PakungwatiNegerikumana ada negeri sesubur negeriku?sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagu
Puisinegeriku. Ku ingin dirimu selalu menjadi tempat yang damai tempat dimana orang selalu ingin bersamamu. Apresiasi sastraDosen pengampu. Kumpulan Puisi keadaan Indonesia saat ini dan tentang covid - 19. Negeriku Karya Mustofa Bisri Sepenuhnya 1995-01-25T0034000700 50 stars based on 35 reviews Negeriku Mana ada negeri sesubur negeriku
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Kita kenal KH. A. Mustofa Bisri sebagai pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang. Selain sebagai ulama, kiai dan pengasuh pesantren, beliau juga populer di dunia sastra. Sahabat-sahabatnya adalah para penyair dan budayawan. Di antara penyair yang menjadi karib beliau adalah Taufiq Ismail, Joko Pinurbo, Sutardji Calzoum Bachri, Sitor Situmorang, Emha Ainun Nadjib, D. Zawawi Imron, Agus R. Sarjono, Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda, Acep Zamzam Noor, Abdul Hadi Isbedy Stiawan ZS, Timur Sinar Suprabana, Sitok Serngenge, Triyanto Triwikromo, Abdul Wachid dan lain sebagainya. BACA JUGA Karena Manusia Diciptakan untuk Beribadah dan Berbahagia, Review Buku 100% Ibadah Masing-masing penyair tersebut mempunyai karakter dan cara pengucapan yang berbeda-beda. Ada yang karya syairnya gamblang, serius bermain kata-kata, sulit dimengerti, seperti berkelakar tapi penuh makna, memotret suasana, sarat dengan falsafat, menukik ke relung-relung kehidupan, dan lain seterusnya. Gus Mus, demikian beliau biasa disapa, mengaku dalam bersyair terpengaruh dengan syair-syair mereka para sahabatnya. Maka tak heran jika dalam buku kumpulan puisi Aku Manusia ini, puisi-puisi beliau terkesan berwarna-warni seperti permen nano-nano. Ada empat puluh lebih judul puisi dalam buku dengan sampul ilustrasi kepala manusia ini. Sebagaimana yang tertera pada cover buku, Aku Manusia, ternyata puisi ini memang begitu menarik. Mengandung isi bahwa manusia harus pandai bersyukur dan tidak perlu membanding-bandingkan dengan makhluk ciptaan yang lain. BACA JUGA Buku 'Bisnis Jurus Langit', Menyingkap Cara Melancarkan Segala Macam Usaha AKU MANUSIA ketika langit menepuk dada mengatakan aku langit di atas tak terjangkau dengan bangga aku mengatakan aku manusia ketika bumi menepuk dada mengatakan aku bumi kaya dan memukau dengan bangga aku mengatakan aku manusia Kita patut merasa bangga sebagai manusia yang tentu tidak sama dengan bentuk ciptaan Tuhan yang lain seperti langit, bumi, angin, laut, matahari, bulan, bintang dan sebagainya. Alasan bangga itu disebut oleh Gus Mus pada akhir bait puisi ini, bahwa manusia dimuliakan Tuhan. ketika burung menepuk dada mengatakan aku burung mampu terbang dan berkicau dengan bangga aku mengatakan aku manusia ketika setan menepuk dada mengatakan aku setan mampu membuat orang jaga mengigau dengan bangga aku mengatakan aku manusia Tuhan memuliakanku hlm. 3. Selain bertema kemanusiaan dan penciptaan, dalam buku ini juga terdapat puisi mengenai potret kaum di negeri ini. Di mana manusia mengenakan baju bermacam-macam sesuai dengan kesukaan dan berdasarkan kepentingan. BACA JUGA Kritik Tajam tentang Perilaku Manusia dari Buku 'Catatan Orang Gila' ORANG-ORANG NEGERIKU orang-orang negeriku tak boleh pakai baju orang-orang negeriku bila pakai baju diri mereka tertelan baju pakai baju militer mereka akan menjadi otoriter pakai dasi mereka jadi asing sendiri pakai baju Eropa kepada saudara mereka tak menyapa pakai seragam sekolah mereka akan bertingkah pakai baju cowboy mereka menyanyi country pakai baju superman mereka merasa terbang di awan pakai jubah mereka merasa kekasih Allah pakai baju safari mereka akan korupsi mungkin bila memakai koteka mereka baru merdeka hlm. 34 Begitu gambaran ragam manusia di negeri ini bila dilirik dari pakaiannya. Gus Mus menyarankan agar tidak pakai baju atau pakai koteka saja, tentu dengan maksud menghindari kefanatikan, peleburan misi, anggapan buruk, dan lain sebagainya. Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Kaukah Sepi Itu?sungai tak pernah berkata kepada lautaku rindu padamulaut tak pernah berkata kepada sungaiaku tak rindu padamutapi sungai dan laut terus saling memburulaut tak pernah berkata kepada langitaku mencintaimulangit tak pernah berkata kepada lautaku benci padamutapi laut dan langit terus saling memadulangit tak pernah berkata kepada megaaku ingin berbicara denganmumega tak pernah berkata kepada langitaku ingin mendiamkanmutapi langit dan mega terus saling mengadumega tak pernah berkata kepada anginaku ingin belaianmuangin tak pernah berkata kepada megaaku ingin menamparmutapi mega dan angin terus saling bercumbuangin tak pernah berkata kepadakuada berita untukmuaku tak pernah berkata kepada anginmenanyakan beritamutapi angin dan aku sudah saling tahuaku tak pernah berkata kepada sepijangan mengganggukusepi tak pernah berkata kepadakuaku ingin menungguimutapi aku dan sepi terus saling terpakukaukah sepi itu?1414 HSumber Pahlawan dan Tikus 1995Puisi Kaukah Sepi Itu?Karya Mustofa Bisri Gus MusBiodata Mustofa BisriDr. Ahmad Mustofa Bisri sering disapa Gus Mus lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
Puisi Negeriku Karya Mustofa Bisri Gus Mus Negeriku Mana ada negeri sesubur negeriku? Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung perabot-perabot orang kaya di dunia. Dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku. Ikan-ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku. Emas dan perak perhiasan mereka digali dari tambangku. Air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku. Mana ada negeri sekaya negeriku? Majikan-majikan bangsaku memiliki buruh-buruh mancanegara brankas-brankas ternama di mana-mana menyimpan harta-hartaku. Negeriku menumbuhkan konglomerat dan mengikis habis kaum melarat rata-rata pemimpin negeriku dan handai taulannya terkaya di dunia. Mana ada negeri semakmur negeriku penganggur-penganggur diberi perumahan gaji dan pensiun setiap bulan rakyat-rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan rampok-rampok diberi rekomendasi dengan kop sakti instansi maling-maling diberi konsesi tikus dan kucing dengan asyik berkolusi. 1414 HSumber Pahlawan dan Tikus 1995Puisi NegerikuKarya Mustofa Bisri Gus MusBiodata Mustofa BisriDr. Ahmad Mustofa Bisri sering disapa Gus Mus lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
puisi negeriku karya mustofa bisri